APABILA MENTARI SENJA
Sepetang tadi,
Aku berpasir di suatu masa,
Butiran halus,
Terigau aku melihat sang enggang,
Kenapa ada di Sabah…
Bukankah hanya,
Ada di bumi kenyalang…
Ku lihat,
Sepasang hati bersatu mesra,
Mereka tak tahu erti perjuangan,
Mungkin kini hanya mengikut hati,
Lain hari,
Nanti…
Segala ikatan diuji gusaran,
Adakah sekental hingus berguguran,
Ditelan segan,
Diluah,
Ada perawan.
Kudoakan,
Segala indah rasa sedalam,
Kecewa nanti,
Jangan kamu patah hati,
Dongak tinggi,
Apabila mentari senja.
Kawan mengerti,
Tidak hanya berjalan sambil ketawa,
Tidak hanya duduk seketika,
Jalanlah bersamaku,
Akan kau tahu...
Gusaran maksudku,
Apabila mentari,
Senja...
No comments:
Post a Comment