Sunday, November 29, 2015

AWAN MARAH

Awan marah. Dia diam seketika sambil memancarkan sinar menunggu saat runtuh
berdentum bunyinya masuk telinga hilang begitu jua
pasti lebih baik tulisnya maka air hujan turun melorek hati nan kononnya berwibawa manusia
sekali air bah,
lirik hujan sejam terus jadi igauan pemimpi.

No comments:

Post a Comment