Monday, November 12, 2012

IMAGE OF VIRGIN MARY

KUALA LUMPUR: An image resembling the Blessed Virgin Mary which appeared on a window at a private hospital in  Subang Jaya has sent hundreds flocking to witness the event.
Photos of the image - which have gone viral - show the figure wearing a blue robe with a halo above its head, similar to well-known depictions of Mother Mary.
News of the appearance exploded within the Catholic community and within hours, the devout, curious and skeptic converged at the Sime Darby Medical Centre (formerly known as the Subang Jaya Medical Centre) to see for themselves what many have touted as a 'miracle'.


This image showing what appears to be Mother Mary was taken on Saturday afternoon and has been going viral on Facebook.

Clutching rosaries, Bibles and even bringing along aged relatives in wheelchairs, many braved the thunderstorm yesterday evening and gathered at the first floor of the hospital's new wing singing hymns, lighting candles and reciting prayers.
Entrepreneur Jansen De Silva, was among the first few who turned up at the hospital when news of the apparition broke.
"I witnessed a fully formed image resembling Mother Mary on a window located at the 7th floor of this new wing. It was a truly amazing sight as the image was rather visible despite the distance from where I was standing (first floor)."
"On looking around, I could ascertain that there wasn’t any architecture within the vicinity that could have reflected this image on a bright sunny afternoon," he said.
De Silva added that there was also a voice recording going around among those present that afternoon in which the words "Fatima Father' were clearly audible.
"I don't know how authentic it is, but I heard it for myself from a woman's mobile. It also captured some murmuring in the  background," he said.
Desiree Lewis, 32, had also rushed to the hospital when she got a phone call from her relative informing her of the apparition.
"I was in the neighbourhood when I heard about this so I rushed here. I am truly awestruck and in a little bit of a shock. I never thought that Mother Mary would appear here," she said.
As evening came, the colour and definition of the image began to fade but people continued to gather in droves.

By evening, the image began to blur.

Retiree Jane Loh, 55, said she was happy to have made the trip from Seremban to see it despite the image slowly blurring.
"This is a miracle and it happened at our doorstep. It is a wake-up call," she said.
A spokesperson for the Catholic Church said church officials will have to investigate the event to determine if it was a true apparition.
Some of the most famous sightings of the Virgin Mary took place in Fatima, Portugal in 1917, in Lourdes, France in 1858 and closer to home, in Vailankanni, Tamil Nadu, India. The authenticity of every reported apparition is subject to approval by the Catholic Church.

Friday, November 9, 2012

TELAH TIADA

Terukir kata berbicara,
Saat itu senyum kau lepaskan,
Kau genggam erat tanggan ini,
Bagaikan dian menyuluh gelita jiwaku.

Saat bahagia tercipta,
Tangan kau lepas tanpa suara,
Detik cinta sudah tiada,
Masihku ingat kenangan dan gurau tawamu,
Berakhir sudah...

Maafkan aku,
Aku tak bisa...
Pertahankan cintamu yang telah tiada,
Meniti makna cinta yang sudah..
Antara kau dan aku.

Dan kini siang ku mulai bosan,
Tanpa bisikan cinta dan airmata,
Maafkan aku kerana cintamu,
Telah ku duakan.

Sung by Caroline Yusof.

TIDAK PERLU

Ada ketika...
Kata-kata tidak bermakna,
Ketika itu...
Sedang aku lalui,
Depan mata ada panorama,
Tiada kata,
Hati turut patah,
Hanya perlu meniti masa,
Tidak perlu...

Tidak perlu berkata apa-apa lagi.

AKU TIDAK BISA

Di pinggir ini aku berdiri,
Rambut aku dibuai angin laju,
Dihembus dari kutub utara,
Indahnya rasa..
Hati telah terima.

Di galeri itu aku terpegun,
Melihat warna ceria seperti ku rasa,
Cerah...
Sungguh ceria,
Kalau boleh hendak ku terbang ke awan-awan.

Di ufuk sana mengukir pantai,
Belai ombak memutih suasana,
Gelombang jiwa dilanda asmara,
Sungguh indah,
Hendak aku terbang ke angkasa,
Sayang sekali aku tidak bisa.

Monday, November 5, 2012

TIADA LAGI

Sia-sia sudah,
Kita jalin cinta,
Bila hati selalu berbeda.

Sampai kapan lagi,
Ku harus menahan,
Rasa kecewa di dalam dada.

Seandainya kita masih bersatu,
Tak mungkin 'kan menyatu,
Walau masih ada sisa cinta,
Biarkan saja berakhir sampai di sini.

Tiada lagi yang ku harapkan,
Tiada lagi yang ku impikan,
Biar aku sendiri tanpa dirimu...

Tiada lagi kata cintaku,
Takkan lagi ku bersamamu,
Biar ku simpan semua,
Kenanganku bersamamu.


Sung by Amy Search.

Sunday, November 4, 2012

CEKALKAN HATI

Aku tahu..
Selang masa aku bagaikan tunggul,
Dijadikan tunggul tidak bernyawa,
Namun berpura teguh,
Disebabkan kenangan itu.


Ku harapkan,
Agar dedaun itu 'kan mekar semula,
Namun,
Setelah musim luruh berganti bunga,
Yang lain terhibur gembira,
Ada bunga mekar di laman,
Daun hijau,
Tenang mata memandang,
Bila bayu lalu di rumpun itu,
Menari ria..
Cemburu aku memandang.

Ada kisah dari asal tumbuhku,
Hingga kini tinggal ranting tunggul kekeringan,
Harapan tidak tumbuh lagi,
Dibiarkan seorang diri,
Keputusan perlu dicari,
Berat hati..
Terpaksa aku cekalkan hati.

Datanglah ribut tumbangkan dahanku,
Biarkan akarku beri ruang baharu,
Untuk yang bermula teruskan takdir,
Aku pasrah..
Hariku berakhir,
Pasti hidup baharu akan lebih bererti.

Friday, November 2, 2012

HAN RIVER

Belum kau lihat,
Bila warna dipancar pelangi,
Pada malam hari,
Dahulu hanya sedikit ada,
Kini ada berbagai acara,
Tidak tidur..
Sepanjang malam.

Cengkerik hilang,
Kunang-kunang tidak lagi jujur,
Ia dahulu menyatakan,
Bila cahaya dihumban olehku,
Hajat di hati lahir dari kejujuran,
Satu menyala,
Yang ribu datang keliling ia.

Di suatu petang,
Aku melihat orang tua berdua,
Sedang berbual tentang masa hadapan,
Baru tadi kuih jadi manisan,
Di kala petang bosan mendatang,
Dihirup segelas kopi hitam menawan.

Tepi ini jadi teman memancing ikan,
Dalam segenap zaman,
Tepi tadi jadi habuan pasar-pasar yang menggelapkan.

Di mana sudah mentari suci,
Kini berganti mentari yang membawa perih,
Pedih menajam dalam ke tubuh,
Bukan lagi menghangatkan badan,
Pada hari,
Hari kesuraman.

Falsafah dari sungai yang rendah hati,
Han River di benua Korea,
Ada beza..
Dahulu, kini dan akan datang.
Yang dua telah jadi satu; ...yang dua sebenarnya untuk satu.


Thursday, November 1, 2012

MERPATI PUTIH

Nampaknya,
Ia tidak lagi kembali.

Ada semerah di dalam biru,
Jadi biru jadi keliru,
Bila debu dalam genangan,
Menitis yakin hilang semakin hilang.

Nampaknya,
Ia tidak akan kembali semula.

Batu ku susun dari satu ke timbunan,
Nampaknya,
Tidak ia akan sama,
Segagah raja di gunung perawan,
Tinggi di awan tidak tergapai sawan.

Nampaknya..
Yang telah ku lepaskan,
Tidak mahu berpaling lagi.

Merpati putih..
Telah dia aku lepaskan,
Semoga hilang perindu,
Kepada merpati itu.


Terbang kau terbang,
Sehingga ke pohon maskara,
Jauh menjauh lagi,
Semoga tidak bersua mimpi.