Wednesday, September 30, 2020

INGATAN

Mengapa 

ada rasa senak di dada

tiap kali wajah 

dan kenangan bersamanya

tiba?



GENGGAMLAH

Kelmarin 

masa pergi setelah menatap matamu kuyu

Senyum bungkam.

Dalam hati kekallah rindu. 

Kekallah kukuh.



Tuesday, September 29, 2020

BAIKLAH

Lebih indah berdiam 

jika segala kata yang dilontar 

terasa pahitnya.



SIMPLE

Begin our days with: 

Good Morning Jesus.

https://youtu.be/BMmYHmoiNWU




HADIAH MIMPI

Indahnya lagi sebuah mimpi. Semalam aku berhasil mencipta sebuah lagu puisi yang melodinya seakan-akan lagu yang kudengari sebelum tidur. Lagu itu bagaikan mendodoi aku masuk ke alam damai.

Tidak mahu aku bangun dari tidur setelah mendapati ia hanya satu mimpi. Sedaya upaya ingatanku menguis-guis kembali senikata yang tercipta. Juga melodi yang sederhana alunan bunyinya itu.

Lagu itu dan lirik puisi sepanjang dua muka surat, aku hadiahkan untukmu.



Friday, September 18, 2020

IKAN PUTIH CERMIN

Kita berdua tiba di puncak bukit yang berkolah. Tiga sahabat lamaku tiba terlebih dahulu. Mereka duduk memancing. Senyum tersulam ketika mereka menyambut kehadiran kita. Betapa tidak, mereka sudah lama menyepi sambil menunggu akan sesuatu.

Ketika itu suasana seakan-akan subuh. Mungkin mulai malam. Malap cahaya. Hanya samar memikat. Matahari belum lagi terbit penuh untuk menghilangkan pekat malam. Atau matahari sudah mulai pergi dari garis khatulistiwa. 

Dingin embun ataupun senja, tidak terasa kerana kita hangat bersama. Umpama cinta kita. 

Tiba-tiba, seekor ikan besar menarik perhatian kita yang ada di situ. Ia berenang-renang dekat dengan muka air. Seperti engkau yang dekat denganku waktu itu. Betapa kagumnya kita akan saiz ikan itu. Betapa kagumnya diriku akan engkau, sayangku. Ketabahanmu selalu menjadi inspirasi diriku.

Lalu engkau ke pondok lusuh. Yang atapnya dirimbun daun-daun markisa. Di sana ada kenalanmu berjaga. Ibu kepada muridmu dahulu. Engkau menggapai alat memancing dan aku susul dari belakang. Betapa hati kita ketika itu tidak sabar menangkap ikan besar itu. Bagai tidak sabarnya kita menanti hari diijabkabulkan.

"Apa maksud mimpi ini?" Hatiku bertanya sejurus bangkit dari tidur. "Adakah kita bersama-sama akan mengutip tuah sebentar lagi? Bagaimana?" Terus-menerus hatiku berteka-teki.

Namun yang utama, damai berserta kita ketika itu. Dalam mimpi itu. Seperti selang masa yang dilalui oleh para pemancing. Aman, sepi menunggu... mereka tidak pernah kecewa. Tidak pernah menyesal.

Bak kata pepatah, "Tuah ayam nampak di kaki; tuah manusia siapa yang tahu."



CERITA MUDA

dia dan engkau pernah bersama

satu bagai belangkas

satu lagi bagai pinang dibelah dua

PUNAH

pengemis cinta

terdera

sia sia

MERPATI

jika pernah engkau terpaku

terbanglah ini hari

di awan bebas

TUAH

mimpi bersamamu

sangat indah

lebih lagi di tempat tinggi

KENANGAN

kenapa hujan dinanti nanti

kenapa hawanya membawa rindu

kala kehilangan

TUMPUAN

pernahkah kaulihat

kelopak merah di malam hari

perlukah

Wednesday, September 16, 2020

Tuesday, September 15, 2020

Monday, September 14, 2020

Saturday, September 12, 2020

Thursday, September 10, 2020