Sunday, October 6, 2013

SELEMBAR KERTAS

Dalam gerimis yang penuh rahmat,
bibirku kelu,
tidak.. bukan tidak,
takut aku melihat dia.


Menyesal ku sakiti hati si dia,
sering aku buat dia melara..
berkali-kali,
kali ini..
ku ulang lagi!

Matilah..
hatinya penuh amarah,
katanya..
aku tak 'kan menangis lagi,
airmata sudah jadi Sahara.

Jantankah aku jika menyerah?
Jarinya sedia memetik picu,
muncung senjata ke arah aku,
habislah..



Baiklah...
aku menyerah,
bukan lagi berserah,
tapi...
tapi sayang.....

Tiadakah maaf sekali lagi..
sekali 'ja lagi?

Dihunusnya muncung itu,
dan kuhulur selembar kertas..
tertulis padanya..

No comments:

Post a Comment