Wednesday, January 27, 2016

BERIAN SAMPAI MATI

Murut Tagal menulis kisah sendiri
nan bertajuk, “Berian Sampai Mati”
kisahnya bermula di Sepulut
Sabah

seorang lelaki kota
datang ke desa melamar mutiara

tersimpan dua dekad lamanya
rambutnya panjang paras pinggang
halus manis rupawan
adabnya selembut gadis desa Tambunan
matanya bulat
dipandang tidak pernah hati jemu

wali lelaki pun bertanya,
“Berapa berian mawar merah?”
Wakil wanita pun bersuara,
“Adat tidak akan kekal jika tidak diamal…”
mata pelamar dan mata wali berpandangan
tanpa suara…
dalam hati mungkin berkata
“Biar mati anak, jangan mati adat.”

Tiluan, Binukul, Binalayungan, sampah nu kadai,
dua ekor kerbau, ahung,
vungkas, sisitan, sinikot, salupai, rarangkol, holong,
pinongkoloh, pipirot linggit, pipirot sukayan, tapi dan kain kinayuh.

ALEXANDER BUNGKAK
Kudat, Sabah
22 Januari 2016

No comments:

Post a Comment