Berulang kembali nama diberi,
Ku turut hendak empunya diri,
Sekali lagi,
Mungkin yang dahulu tidak menjurus,
Kepada engkau yang aku rindu.
Dinda..
Cinta pandang pertama,
Sudah ku susun dalam bait sebelum,
Pertama pandang,
Ruang masa terhenti seketika,
Dari kerja yang dipohon dunia,
Aku merenung wajah manismu,
Cerah..
Ceria..
Muda..
Semua tersusun indah,
Kau senyum,
Bagai tahu sedang direnung,
Aku senyum,
Beralah kepada dia.
Setelah saat romantis itu,
Hari-hariku dipenuhi diari,
Untuk menatap wajah si dia,
Masa..
Suara..
Gelak ketawa..
Gurau senda..
Diuji dan teruji,
Buat aku ternanti-nanti,
Terjaga di malam hari.
Untuk dia,
Ku seru hujan di kemarau panjang,
Agar senang di dapur masakmu,
Tidak perlu, kau pergi perigi...
Putar pili air turun sendiri.
No comments:
Post a Comment