Kelmarin,
bila kunyatakan cintaku padamu,
kau dengan gagah berkata..
aku sudah ada yang punya,
betulkah... aduh pedihnya.
Hari ini engkau katakan,
dengan penuh debaran aku menanti,
ada dua perkara membuatmu begitu,
satu;
engkau dari keturunan kaya..
dua;
engkau pernah berbarah, dan ia mungkin kembali.
Pergi aku..
dan katamu.. ini sudah ku jangka.
Tertitis airmatamu luka,
dan di depan pintu itu aku berdiri,
bersama satu genggam bunga merah,
tadi aku..
pergi,
beli bunga.
Aku tak tahu kamu lebih dariku,
tapi bukan harta yang ku mahu..
akan kau ku jaga,
bila nanti sakitmu datang lagi,
walau lumpuh.. aku tetap di sisimu.
Menitis sekali lagi airmatamu..
tapi kali ini dengan rasa gembira.
Kuinginkan kau gembira,
walau tinggal hari..
No comments:
Post a Comment