menutup jalan si sang semut
desir angin meniupi daun-daun itu
yang jatuh satu persatu
menambah perit hingga tak keruan
tiada jalan pulang rasanya
air mata ia mengalir tatkala hujan mulai menitis
pulang tak dapat—
anak-anak terpaksa rela menanti
dedaunan terbang dan titis hujan berhenti.
NOR NOIMIN BETUNG
Kota Belud, Sabah
No comments:
Post a Comment