Ketawaku sendiri
bila terlintas tentang duga
bagai empunya diri,
Ya... pernah ku diduga.
Apa yang kau lalui
pernah sudah kulalui
bertahun-tahun yang lalu
hingga kini jadi garam hidupku.
Kubiarkan kau harungi
satu persatu duga yang kau temu
kadangkala lima persatu
di sanalah...
dugaan yang berapi-api.
Rasa loya,
sudah tahap muntah
sudah muntah
darah dihisap lintah.
Sebutlah bersahaja...
dugaan...
senyumlah bersahaja
walau hati sudah macam mati.
(Kenapa tidak kau tampar pipinya? ...kalau "dia")
No comments:
Post a Comment