Kejadian itu sering menghantui diriku
bila malam
resah menyerlah
lalu siang penuh igauan.
Kesilapanku mencintaimu
tapi tidak mampu melamar dirimu
di mana silapku...
sampai jadi begitu.
Kenapa tidak terkunci pintu hati ini?
Terbuka...
lalu telah mendua
betapa seksanya hampir bikin gila.
Ada satu waktu
sudah pasrah aku untuk tamatkan segalanya
dengan perpisahan berbuntu
antara diri dan jiwa raga.
No comments:
Post a Comment