Wednesday, October 22, 2025

KADANG-KADANG

Kadang-kadang, mahu menitis air mata

apabila rakan lama yang menjadi
simbol inspirasi
akan kekuatan
keteguhan iman selaku pegawai madani
pendidik alias pemimpin yang
melangkau jauh ke hadapan

kami saling memahami
kamu tentu memahami juga
hanya air mata yang menelan dan
mengalirkan tekanan semasa.


Tuesday, September 23, 2025

LELAH

Gula lelah, menyerah — larut dalam kopi pekat, meninggalkan manis yang tak menuntut.
~Mas Carra

Tuesday, September 9, 2025

JUSTICE FOR WHOM

Krisis yang dibarai hadir tanpa suara. Hanya memerhati bagai helang yang mengukur keliling. Usah dibuka pintu yang tak mampu dirapatkan kerana doa telah menang dalam Tuhan. Puisi terbaik dengan penyelesaian. Kita akan tetap mati, kalau kita lupa itu kita akan lupa bagaimana hidup.

100 tahun akan datang, matahari masih bersinar walau bumi telah tiada terutama sesama kita.

Kita datang dan pergi...

Thursday, May 22, 2025

SALJI SI MERPATI

Mata memandang hanya indah
parut lama telah redha
angin bersiul di antara kisah
di musim salju.

Sinarnya semakin terserlah
nampaknya antara kita
mentari bukan lagi menghangati hati
malah merahmati dan menyayangi. 

Kaki melangkah atas debu putih
jejak-jejak pun larut
dalam dingin yang sunyi
si merpati terbang tak tinggi
membawa risalah rindu yang menjerat.

Waktu bergulir
mengukir makna yang baru
salji pun turun lembut menutup segala lara
tinggallah kita di bawah langit sama.

DIRI MENTARI

Dalam suasana kelam yang pekat hitamnya
kita mencipta terang dari hati
mentari kecil tak pernah padam
menyala meski badai mengganas di perjalanan.

Bagaimana menerangi hari dengan pilihan rona jika terlalu terhad? 

Lihatlah:
kuning senja, jingga fajar, emas di antara kerikil jalan.

Bahkan bayangan pun adalah bukti kita berdiri di bawah cahaya. 

Apakah putih itu benar bersama hitam? 

Tentulah.
Seperti pelangi yang lahir dari air mata langit.

Dan awan kelabu tak akan hilang menjadi hujan?

Biarkan ia tertumpah!
Dari setiap titisan tumbuh padi harapan
dari setiap guruh lahir keberanian.

Seperti keyakinan ini
bukan hanya percaya tapi terus berjalan
menyuluh lorong gelap dengan api jiwa
sampai kelam pun mengakui:
Kau adalah cahaya yang tak terkalahkan.

IKHLAS

Dada
terlalu berat bebannya
dihimpit kata
yang dalam maknanya.

Nafas
begitu sesak hembusnya
disekat tetanda tanya.

Inikah indah pandang pertama
seperti itulah dia bulan purnama.

Hati ingin memuji wajah
yang bercahaya dengan tabah.

Hati ingin bertanya nama
tapi cukuplah khabar sahaja.

CAHAYAMATA

Di hujung malam hening
kupintal doa di antara mimpi
mengharap dihadirkan pelangi di langit sendu
berkali-kali kubisikkan harapan
pada langit pada bintang jauh
cahayamata
datanglah dalam pelukan

jadilah jawapan dalam setiap keluh
kutitipkan doa pada angin malam
agar engkau datang membawa salam
mengisi ruang hati yang ada namamu
selalu kusebut,
walau belum hadir dalam pandangan
namun sudah menyatu dalam impian.

Tuhan berikan cahayamata yang lembut
permata hidupku
datanglah, bawa sinar dalam langkah baru.

RIBUTNYA CINTA

Di tengah ribut malam yang menggoncang
angin membelah sunyi menerjang
kita berdiri tak goyah tak hilang
dalam badai hati cinta tetap gemilang

kilat menyambar langit bergetar
namun pelukanmu adalah pelabuhan sandar
riuhnya hujan gemuruhnya petir
hanya hiasan di bawah tatapanmu yang mengalir

ketika dunia berontak tanpa henti
cinta kita tetap sunyi seperti janji
tak peduli gemuruh yang berderu
aku dan kamu selalu satu

dalam ribut ada kasih yang mendalam
romantisnya hati di tengah badai yang kelam
kerana cinta sejati tak akan surut
meski ribut cinta kita takkan tersulut.

Friday, May 16, 2025

PERSIMPANGAN

Bintang-bintang 
menyala dalam gulita
hati terhenti 
di persimpangan arah
ke kiri
ke kanan
dengan redha 
menoleh ke belakang.  


Tiba-tiba 
langit retak oleh cahaya
dada bergetar
mimpi 
atau nyata
apakah malam menguji makna.


Jemari 
meraba jawapan buta 
bukalah 
hati yang beku lama
kikis bisik-bisik 
dari sudut sukma
kerana hati ini 
milik mutlaknya 
ia tahu 
tajam antara sinar dan duri 
mana bintang mana bulan.


Ada yang tergantung 
di ruang sukma
terlalu berat 
untuk diungkaikan 
seakan-akan 
cahayanya masih ada 
tapi jaraknya 
bukan lagi mimpi.

Thursday, May 15, 2025

AWAS

Ada
Waktu
Aku
Sendiri

Alami
Wangian
Alam 
Semesta

Ada
Waktu
Aku
Sedari

Aku bukanlah
Wangi yang dipuja
Aku hanyalah
Seperti angin berlalu di pipi pantai.

Awas...
Waktu cuma sementara
Akan pergi pada saatnya
Selamanya.

Wednesday, May 14, 2025

AWAN PAGI

Teduhkanlah sebentar hati ini dengan awan putih gebu
terlalu bersinar wajahnya bak mentari pagi hingga jatuh hati dilihat
terlalu indah, bertambah indah bersama senyum di bibirnya
mata yang memukau menggenggam jiwa menjadi rindu. 

Datanglah awan bersemi
selimuti debar yang menggebu di hati 
jadilah payung di kala terik merangkul sukma
dia dan aku, bagai langit yang mahu memeluk senja
bersatu dalam warna rindu yang tidak bertepi. 

Biarlah waktu berhenti sejenak
di antara helaan nafas cinta dan bisikan angin kasih
kita adalah puisi yang ditulis alam
abadi dalam pelukan yang tidak terucap.