...busur-Ku, Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan bumi. ~ Kejadian 9:13
Sunday, December 27, 2020
Thursday, December 24, 2020
Wednesday, December 23, 2020
NILAI SEBUAH CINTA
...bukankah pelukan juga salah satu cara untuk kita menikmati cinta...?
Pasti tubuh disalah erti.
Ketika berdepan dengan dilema yang merobek hati dan air mata pula tidak mampu membasahi pipi kering, kehangatan tubuhmu mampu meredai kemarau panjang.
Ketika suatu keputusan perit perlu ditekadkan, pelukanmu mampu mendirikan keyakinan bahawa dahan yang patah akan bercambah kembali.
Ah tidak...pasti tubuh telah disalah erti. Melainkan ia tubuh yang dimiliki.
Kenapa nilai cintaku berlainan.
Tuesday, December 22, 2020
Saturday, December 19, 2020
KADANGKADANG
Kadangkadang
datang rindu menebuk dada
agar terdedah isi luahnya
tapi angin membawa lalu
pergi tanpa sempat dirakami.
Wednesday, December 9, 2020
BENDABENDATERLARANG
Kenapa juga haiwan boleh hidup tanpa duit
begitupun burung
serangga
dan makluk dalam air
serta kuman
kenapa
kerana mereka guna nyawa untuk hidup.
Tuesday, December 8, 2020
PERLAHANLAHAN
Bagaimama kalau titis hujan jatuh perlahan di batu sungai
berapa kiranya
atau tidaklah dicakna seisi kota kerana ada payung warna jingga.
GAJAHDUDUK
Salahkah gajah berada di pavilion
yang mu masuk di belantara dan cipta gagasan sandiwira
tempat mainan anakanak gajah dahulu
ia hanya lihat patungpatung telanjang berbaju jenama
intai pucukpucuk herba dahulunya jadi kudapannya
gajah langgar peraturan siap disusun di lorong berhawa dingin
itu bagai lalang baginya
kaumarah kenapa?
Saturday, December 5, 2020
Wednesday, November 25, 2020
HITAMPUTIH
Dalam ruang ini
kututup tirai jendela pelangi
tak lagi mampu mengerti
bagai mati.
Di siang hari
langkah tak seiring lagi
dengan hati
ternanti merpati.
Malam nanti
adakah sinar mimpi
seperti
bulan dirindui.
Friday, November 6, 2020
PEGUN
Ketika khabar angin bertiup kencang
lalu badai ombak menghempas tubuh kerdilku
berkata sudah tidak mampu hanya terus berpaut pada kebenaran.
Monday, October 19, 2020
ULANG TAHUN
Menjelang angka keramat ini
terpancar berkat kelahiran
jejaka idaman Sang Puteri
miliki senyuman bak mutiara
bisa memikat
hingga terbina cinta...
Semoga semuanya indah pada waktunya.
Thursday, October 15, 2020
SEBELUM HARI ITU
Sayang...
andai hari ini ada ruang bersamamu
inginku berikan sekalung kasih untukmu
biar tak dilupa hingga ke akhir hayat
tanda betapa aku sayang padamu...
DEKAT SELALU
Andai kau ada di sini
bibirmu tak kubiarkan berkata-kata
ingin kulepas segala rasa
biar cintaku terluah hingga terbawa mimpi
Sayang belailah aku semahumu
aku rela demi cinta kita
hingga aku tak mungkin berpaling lagi
hingga lahir bukti cinta kita
jadikan aku ratu hatimu
di setiap celik subuhmu
aku ada di sampingmu
di setiap celik subuhmu
aku ada di sisimu
aku cinta padamu
aku cinta padamu
aku cinta padamu sayang...
MELODI
Saat kau melangkah pergi
kutunduk menahan sebak
kau pergi tanpa pesan cinta
ceriamu senang kita berpisah
pergilah sayang
pergi jangan sakiti hatiku
cukuplah kata sindiranmu
kau telah bebaskan aku
seolah kata-kata itu
membuangku dari hatimu
terima kasih sayang
aku kekal di sini
bersama cinta yang abadi
melalui hariku tanpamu di sisi.
Tuesday, October 13, 2020
Monday, October 12, 2020
Sunday, October 11, 2020
KEBUN KERDIL
Dan bersamaku halaman belakang rumah
penuh kedamaian
antara hijau tumbuh dan biru langit.
OKTOBER
Tak perlu memikirkan lebih lagi
begitu juga dengan harapan nan tinggi,
ditakdirkan begini
agar hidup lebih nikmati apa erti sebenar
cinta tanpa memiliki.
Seperti melihat panorama indah di kawasan gunung-gunung dengan menghirup udara nan segar bugar.
Saturday, October 10, 2020
Thursday, October 8, 2020
Wednesday, October 7, 2020
Sunday, October 4, 2020
Saturday, October 3, 2020
Wednesday, September 30, 2020
GENGGAMLAH
Kelmarin
masa pergi setelah menatap matamu kuyu
Senyum bungkam.
Dalam hati kekallah rindu.
Kekallah kukuh.
Tuesday, September 29, 2020
HADIAH MIMPI
Indahnya lagi sebuah mimpi. Semalam aku berhasil mencipta sebuah lagu puisi yang melodinya seakan-akan lagu yang kudengari sebelum tidur. Lagu itu bagaikan mendodoi aku masuk ke alam damai.
Tidak mahu aku bangun dari tidur setelah mendapati ia hanya satu mimpi. Sedaya upaya ingatanku menguis-guis kembali senikata yang tercipta. Juga melodi yang sederhana alunan bunyinya itu.
Lagu itu dan lirik puisi sepanjang dua muka surat, aku hadiahkan untukmu.
Friday, September 18, 2020
IKAN PUTIH CERMIN
Kita berdua tiba di puncak bukit yang berkolah. Tiga sahabat lamaku tiba terlebih dahulu. Mereka duduk memancing. Senyum tersulam ketika mereka menyambut kehadiran kita. Betapa tidak, mereka sudah lama menyepi sambil menunggu akan sesuatu.
Ketika itu suasana seakan-akan subuh. Mungkin mulai malam. Malap cahaya. Hanya samar memikat. Matahari belum lagi terbit penuh untuk menghilangkan pekat malam. Atau matahari sudah mulai pergi dari garis khatulistiwa.
Dingin embun ataupun senja, tidak terasa kerana kita hangat bersama. Umpama cinta kita.
Tiba-tiba, seekor ikan besar menarik perhatian kita yang ada di situ. Ia berenang-renang dekat dengan muka air. Seperti engkau yang dekat denganku waktu itu. Betapa kagumnya kita akan saiz ikan itu. Betapa kagumnya diriku akan engkau, sayangku. Ketabahanmu selalu menjadi inspirasi diriku.
Lalu engkau ke pondok lusuh. Yang atapnya dirimbun daun-daun markisa. Di sana ada kenalanmu berjaga. Ibu kepada muridmu dahulu. Engkau menggapai alat memancing dan aku susul dari belakang. Betapa hati kita ketika itu tidak sabar menangkap ikan besar itu. Bagai tidak sabarnya kita menanti hari diijabkabulkan.
"Apa maksud mimpi ini?" Hatiku bertanya sejurus bangkit dari tidur. "Adakah kita bersama-sama akan mengutip tuah sebentar lagi? Bagaimana?" Terus-menerus hatiku berteka-teki.
Namun yang utama, damai berserta kita ketika itu. Dalam mimpi itu. Seperti selang masa yang dilalui oleh para pemancing. Aman, sepi menunggu... mereka tidak pernah kecewa. Tidak pernah menyesal.
Bak kata pepatah, "Tuah ayam nampak di kaki; tuah manusia siapa yang tahu."
Wednesday, September 16, 2020
Tuesday, September 15, 2020
Monday, September 14, 2020
Saturday, September 12, 2020
Thursday, September 10, 2020
Sunday, August 23, 2020
KAUCANTIK HARI INI
rapunzel sering bertanya akan nasibnya
matahari tidak lagi bersinar
pada siangnya
malam pula semakin kelam
tanpa setitis cahaya
dahsyat nian dia teraniaya
hal itu diempati putera
anak kepada raja yang menjatuhkan
hukuman penjara
agar gadis desa itu tersisih lebih lagi
nun jauh di menara dalam rimba
setiap hari
putera menunggang kudanya
berbulu putih
menelusuri denai hati
setibanya di perkarangan menara sengsara
dia mendongak dan berkata kepada puteri pilihannya
bagaimana
bakal isterinya dengar dari jarak sejauh itu
hingga bertahun lamanya mereka tanpa balas bicara
hanya mampu berpandang mata
rambutnya mulai panjang
mencecah gapai tangan putera
lalu dengan cermat
dia mendaki impian pada tebing menara
setelah mereka bersama
anak raja itu tidak serik berkata,
kaucantik hari ini, dan aku suka.
Wednesday, August 19, 2020
INDAHNYA PAGI
Kata embun tadi
sebelum ia menutup mimpi
carilah kehendak nurani
nanti apabila mentari
berpaksi
dari timur negeri
sentuhan abadi membajai pipi
agar terus berseri seri
memori
berperi peri
buat hidup indah alami
penuh nikmat tersendiri.
Tuesday, August 18, 2020
DI SEBALIK TIRAI SEPI
ada bayang
kelihatan di kaca mata
cahaya memudar
lembayung layu setelah melamun panjang
lalu beku bersama arus waktu
jejak jejak diam
menyusupi celah awan dinihari
tirai mata tak mampu lelap
dia masih bernyanyi di ingatan
meledak akan pilu.
Wednesday, August 12, 2020
DAKAPAN RINDU
Semakin berat tanpa ada kepastian
adakah lagi ruang mengisi kenangan
rona hati ketika kauhadir mengisi pelangi
gerak indah perhatian
menoreh keluar karpus derita
kita larut seiring masa
menuang cerita dan sandiwara
betapa mendadak suhu di benak
apabila kaususun sepermintaan
untuk menemanimu
mengeja cinta
langit-langit di kamar hidupku
merenda
windu mengguyur rindu.
Thursday, July 30, 2020
DAHAGA
Monday, July 6, 2020
SETAHUN TUNGGU
Monday, June 29, 2020
Thursday, June 25, 2020
Wednesday, June 24, 2020
Tuesday, June 23, 2020
CINTA BEDA AGAMA
jika kauhulur padaku hanya risalah pencari nafkah.
Tuesday, June 16, 2020
Monday, June 15, 2020
Friday, June 12, 2020
Thursday, June 11, 2020
Wednesday, June 10, 2020
ANGIN
di kala gersang?
...ingin menyejukkan rindu.
Tuesday, June 9, 2020
SEPULUH RIBU KAKI
Saturday, June 6, 2020
KUDAPAN
Thursday, May 28, 2020
ETNIK
Monday, May 25, 2020
KARMA
tiap hari tiga
duduknya persis boneka
lusuh rona kulit di mana dulunya
sekuning langsat
tiba satu lelaki megah
ulasnya hendak makan ulam diraja
segenggam seringgit
melampau katanya kesat
tutanpun dijual
oleh kerana bini mengidam
dihulur kertas biru berselit wajah masam
kebulur pulang
ke pangkuan bakal menantu dikantung
cucunya si insan tamu tadi.
Saturday, May 16, 2020
SONTEL
bengkak di kiri
tebingnya setinggi guli
apa dia khayal meratah
berbau kebun kelapa
bila marah aku dilumat-lumat
diketap-ketap
temannya dari bangku menengah
suaminya entah kenapa cinta
pasti ditipu mentah-mentah
sekisah cikgu disiplin sekolah
senasib mereka
adakah punca mongel bibirnya dara
walau pelatah dan bercempera
gumpalan sontel di kocek meja.
KAIS PAGI
mengusik halwa telinga
siud digenggam
ternganga di muka sungai
apa itu tanda bencana
kencana hilang
limpadang datang
belum cukup bebani pinggul
dua turongou dalam barait
masyghul di hati
lebih dituruti
lalu pulang mengerti
ruang rezeki
mula ditenggelami.
Saturday, April 25, 2020
SELAMANYA
Diri masih terpukau seperti saat pertama melihat potret ini. Rindu masih lagi hangat seperti mana hari itu, ketika ini.
Wajahmu seindah pagi. Tenteram hidupku ditemanimu, dengan hadir di situ. Rongga hatiku kembali berwarna setelah lama kering tak bermakna.
Hendak rasanya hati memetik cinta namun kurelakan ia tumbuh berbuah.
Tuesday, April 21, 2020
TUAH TUA
Di malam itu, aku memandang jauh ke bima sakti. Mengharapkan turunlah tanda keizinan dari Yang Maha Kuasa.
Mahu jadi jutawan.
Tercapai, tanda itu melintas depan mataku. Setelah lama masa berlalu, baru kusedar, yang diperoleh ialah sebuah kehidupan.
Apa ertinya, kini kucari. Lagi.
TEMPAT BERTEDUH
Hanya aku, diriku. Malam seakan memerah waktu dan terleleh jejus kenangan.
Betapa muhasabah. Kurelakan pergi, ke manapun ia mahu. Sesekali gugus kecewa menerpa, silih berganti dengan suhu yang menghangatkan jiwa.
...benar senja ini mampu memutar waktu.
Saturday, April 18, 2020
TIDAK SAMA SEKALI
Ia mampu buat sesiapa saja termenung. Tanpa sedari masa, kemudiannya merenung hidup dahulu, kini dan sejauh waktu. Apa mampu digapai impian itu? Adakah masa lalu pergi bagai direjah buluh perindu?
Benarkah ruang sebesar itu mampu memuaskan semua orang? Benarkah pemandangan itu akur dipandang tenang oleh semua orang?
Intinya patut memuaskan.
Saturday, April 11, 2020
Sunday, April 5, 2020
BENAR-BENAR RINDU
Thursday, April 2, 2020
BILA NANTI
Bila kaubangun nanti, ...
BUNGA TIDUR
Aku mentafsir mimpi itu. Adakah hanya sekadar bunga tidur.
Namun tidak kata mereka. Ia bererti rindu. Benar, aku rindu. Semoga rohnya tenang dan ditempatkan bersama nyawa-nyawa yang beriman.
Adakah nanti, aku dimimpikan oleh sesiapa yang kutinggalkan di dunia ini?
Wednesday, April 1, 2020
24/7
...kaukurindui setiap waktu. Dua puluh empat jam sehari, tiga ratus enam puluh enam setahun.
GAYA STREET
"Jalan Gaya"
Pernah dahulu jalan ini menghiasi zaman remajaku. Berbaur kenangan kerana ketika itu hiruk-pikuk bandaraya tidak mampu dielak. Bersamanya, dalam dunia seni—melukis cinta.
Kenapa gugur bunga secantik ini? Perlukah musim bunga berakhir, seperti musim remajaku dahulu? Adakah nanti ia berputik kembali, seperti musim-musim di negara luar bangsaku?
Tanda tanya memenuhi kotak fikiranku di pagi suci ini. Seperti kini gugurnya bunga-bunga itu bagai menghiasi tanah perkuburan. Indah tonanya tapi tidak selama indah yang diharapkan.
Masih aku berdiri di sini. Di pulau jalan ini. Tidak aku mengerti masih. Kenapa dicipta bunga kalau tiba waktunya ia layu dan gugur ke lantai bumi? Luruh juga, cinta yang dulunya mekar bak bunga.
Tiba-tiba tanpa tanda, angin panas dan kering bertiup kencang hingga bunga-bunga itu berterbangan ke arah jawapan.
WILL YOU MARRY ME
Salah satu perkara yang paling jahat boleh dilakukan oleh seorang lelaki (atau seorang perempuan) di dalam percintaan ialah untuk membiarkan hubungan itu berada dalam limbo atau tergantung tanpa ada kata putus arah tuju hubungan.
Hal ini timbul dalam pelbagai bentuk:
“Saya belum sedia” dan “Saya masih berdoa tentang hubungan ini”.
Ia juga timbul dalam keengganan salah satu pihak untuk mahu berjumpa dengan keluarga pihak sebelah, atau keengganan untuk maklum keluarga sendiri tentang hubungan itu.
Bila hubungan itu sudah jadi begini, ramai yang bertanya, “Apa yang perlu saya buat?”, “Haruskah saya teruskan?”, “Adakah saya harus beri lebih masa kepadanya?”, “Berapa lama saya harus tunggu sebelum membuat keputusan sendiri?”
Semua soalan ini sudah saya dengar, dan sudah saya nasihati. Secara jujur tidak ada satu kes yang sama. Ada yang memang belum sedia bercinta secara serius (tengok umur pun tahu); ada yang belum sedia mengikat diri (tengok gaya hidup mahu cuti sini-sana); ada yang belum sedia kerana kerja tak stabil dan duit tak cukup; dan ada juga yang memang tidak sedia kerana tak mahu sedia! Mereka hanya mahu nikmati rasa romantik dan status “in a relationship” sebagai suatu yang boleh dibanggakan dan ditayangkan. Dan tambah satu lagi: Ada yang ada penyakit ketidakpastian-keraguan-ketakutan. Takut untuk letak komitmen; takut membuat keputusan yang salah; ragu-ragu bahawa itu bukan orang yang “ditakdirkan” baginya.
Maka apa nasihatnya? Kalau masih budak-budak, “tak payahlah main cinta-cinta dulu”. Tetapi bagi yang sudah berumur – beranikan diri buat keputusan. Tapi jangan gantung diri dan emosi kamu di luar sana – bahkan jangan gantung hati teman kamu untuk dijemur kerana keraguan kamu. Be a man! Be a woman! Langkah dengan iman, dengan berani, dengan nilai bertanggungjawab! Ambil tangannya, lihat dalam matanya, ucapkan kata manis berkrim – “Sudikah kamu kahwini saya?”
Lalu jumpa keluarganya, perkenalkan teman kamu kepada keluarga sendiri. Dan jadilah lelaki/perempuan yang berhati gagah perkasa.
Kredit: Pastor Edmund Kumar
Tuesday, March 31, 2020
SEKEPING MIMPI
tika sedar dari mimpi, lalu ia sebenarnya
realiti.
Moga mimpi baik baik saja.
Monday, March 30, 2020
LUKA DI MANA
kaki atau jari
hati?
aduhai sayang
pandangan matamu cukup bererti
tentu di hati permaisuri ini
sini ke sini
mari kukucup keningmu
seperti hari itu
mari kukucup jua hidungmu
tidak lupa di pipimu.
Mengapa kaku sayang?
belum terubat luka itu
atau telah sembuh juga luka dahulu
betapa manisnya senyummu
buatku termangu
seperti selalu.
TIDAK MAHU MEMUSING WAKTU
kerana ia lahir dari hati wanita?
kenapa turut aku merasa
pedihnya dada, hingga tak mampu ditahan
ke sinilah sayang
rapat ke bahu
biar tanpa bicara cukup kita berdua
dengarkah sayang degup jantungku
mungkin tidak ketika ini, bukan
kerana deras tangismu
sedumu jua
kenangan semakin terang di ingatan
melalui pintu hati yang disinari cahaya mata
tika pelukmu kian erat
dunia seakan kaku
tidak mahu memusing waktu.
Tuesday, March 24, 2020
HENING PAGI HINGGA PETANG
agar tunduk kepada hal yang sedang kulakukan
cangkul kusematkan di tepi batas
kugapai bakul yang penuh rindu bersama pulang
teman setiaku mengekori sahaja
dan setelah melangkah beberapa peristiwa
di bangku kenangan kumanjakan pinggulku
diam aku memandang jauh, jauh dari hidupku
kadang aku berada di masa lalu
sesaat hanya sudah jauh berpeluk impian
apa aku telah memahami diri, apa perlu berubah... tanya demi tanya mengosongi hati, hingga sesepi hari ini.
Sunday, March 22, 2020
Saturday, March 21, 2020
Thursday, March 19, 2020
RINDU YANG DALAM
setiap butir di wajahmu
aku nikmati dengan perlahan
nyata sayang
kita sudah lanjut usia
namun kasih sayang yang mengalir dalam tubuh ini
masih sesegar udara pagi ketika mula kita bertemu
hmm...
ingatkah kausaat mata kita saling memanah cinta
rasakah engkau sayang,
betapa sebaknya untuk kita melafazkan
sukanya...
nikmat cinta, kelu bukan?
kesima tidak terhingga
hanya hati yang memahami
ingin sekali kita pergi
sejauh...
rumah merpati
aduh...
sesekali kita dibadai duri
lukanya masih terasa dalam ingatan
argh...
betapa angin marah tika itu
betapa matahari memekik bahang tika itu
namun malam dan bulan perlahan-lahan mendamaikan
semua ini sayang, membawa aku kepada rindu
rindu yang mendalam.
Wednesday, March 18, 2020
Monday, March 16, 2020
Saturday, March 14, 2020
AMEN
Shalom.
...ada sesiapa yang terfikir untuk mencari Rencana Tuhan dalam situasi panik COVID 19 sekarang?
Mari kita terbalikkan COVID-19 menjadi
(91-DIVOC)
91 - Maz 91
D - Destroy
I - Influenza
V - Virus
O - Outbreak
C - Completely
Mazmur 91:1-16 (TB)
Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai."
Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk.
Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.
Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.
Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.
Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik.
Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu,
malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu.
Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu.
Singa dan ular tedung akan kaulangkahi, engkau akan menginjak anak singa dan ular naga.
"Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.
Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya.
Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku."
Jelas sekali satu-satunya cara mengatasi dan melindungi diri dari penyakit COVID 19 adalah dengan BERSANDAR PENUH PENGHARAPAN KEPADA TUHAN. Mari kita saling mendoakan sesama kita khususnya saudara-saudari seiman supaya Tuhan melindungi umatNya dari penyakit pandemik ini.
Tuhan berkati.
Amen.
Friday, March 13, 2020
GENGGAM RINDU
mulai hadir tanpa diseru
dahan selembut rambutmu
tampak menari pabila dibuai bayu
sesekali aku menurut rentak gemalai
membawa pergi hati gundah
lama kita tak temu
tujuh siang tujuh malam kiranya
aku memegang rindu
menolak waktu agar gegas tiba
hari bersamamu.
Thursday, March 12, 2020
DENGARKAH
tika melihat jauh ke masa lalu
matamu mengasyikkan
hingga aku lalai bersama lamunan
raut wajahmu terlalu indah
seperti rasanya aku memandang sungai
di tanah lahirmu
namamu dalam sebutan
tidakkah kau dengar kupanggil
sayang...
Mana mungkin kaudengar kerana aku memanggil dari hati.
Wednesday, March 11, 2020
CINTA YANG DATANG LEWAT
membisikkan
minta didiamkan
tertaruhlah keinginan dalam hati malam
memarut pendam
biar terurai perlahan dan seiring
bertemankan rendang di pinggir kolam
pada hujung zaman
peribadinya tenang
mahupun kocak di taman siti awan
kedengaran hingga ke tengah malam
lalu hilang bukan sekelipan
pantas cinta membangunkan
kemudian jadi siang
Tuesday, March 10, 2020
CINTA BEDA AGAMA
Beta yakin cuma ale
Yang terbaik
Paling terbaik
Seng mungkin beta akhiri
Hubungan ini
Nona jantong hati
Tapi beta tetap cinta
Walau beda agama
Mo bilang apa di balakang
Beta seng paduli
Beta tetap cinta
Dari Yang Kuasa
Percaya beda keyakinan
Tapi se takdir for beta
Mau sehidup semati
Katong pung cinta
Satukan perbedaan
Beta yakin cuma ale
Yang terbaik
Paling terbaik
Seng mungkin beta akhiri
Hubungan ini
Nona jantong hati
Tapi beta tetap cinta
Walau beda agama
Mo bilang apa di balakang
Beta seng paduli
Beta tetap cinta
Monday, March 9, 2020
MEMBAWA PULANG MEMORI
Sunday, March 8, 2020
DARI JENDELA
ke gunung-gemunung
WE REMEMBER
We remember how you loved us to your death,
And still we celebrate, for you are with us here; And we believe that we will see you when you come, In your glory, Lord, we remember, we celebrate, we believe. Now we recreate your love we Bring the bread and wine to share a meal; Sign of grace and mercy, the presence of the Lord.
We remember how you loved us to your death,
And still we celebrate, for you are with us here; And we believe that we will see you when you come, In your glory, Lord, we remember, we celebrate, we believe.
Christ, the Father's great "Amen" To all the hopes and dreams of every heart; Peace beyond all telling, and freedom from all fear.
We remember how you loved us to your death, And still we celebrate, for you are with us here; And we believe that we will see you when you come, In your glory, Lord, we remember, we celebrate, we believe. See the face of Christ revealed in Ev'ry person standing by your side; Gift to one another, and temples of your love. We remember how you loved us to your death, And still we celebrate, for you are with us here; And we believe that we will see you when you come, In your glory, Lord, we remember, we celebrate, we believe.
Listen at https://youtu.be/vziyIo20Im0
SETUBUH
mendebar laju jantungku
relakan aku rebah di pangkuanmu
biar alir darahku
menghangatkan tubuhmu
kita jadi satu
setubuh.
Saturday, March 7, 2020
Friday, March 6, 2020
KEMBALILAH DAMAI
indahnya kedinginan ini
ia memancarkan hati nurani
antara kita
air keruh biarlah berlalu melalui
air masa...
kembalilah mendamai sesama
kerana kasih ini
tanpa hujungnya
umpama siang dan malam
terang dan gelap
suka dan duka
sihat mahupun sakit
bukankah segala sesuatu dicipta
ada baik serta buruknya.
SEHELAI KERTAS KEKASIH
agar suatu hari nanti ketika hidup dalam
gembira,
aku diingatkan lagi akan keperitan
satu karya.
Biarlah kertas itu menjadi kebahagiaanmu
bersama dia
niat kamu berdua
di belakangku
tanpa pengetahuanku.
...sungguh sengat itu mencederakan aku
hingga jatuh.