Susuk tubuhmu begitu meliurkan aku
rambutmu begitu anggun dan ayu
keningmu bersatu
matamu bersinar bagai lahar gunung berapi
hidungmu kecil molek
nafasmu menggiankan aku
bibirmu... aduh hanya Tuhan yang tahu rasaku.
Keseimbangan wajah itu
buat aku jadi perindu
selalu...
siang dan malam
tidak kurasa masa telah berlalu.
Jeritanmu...
sungguh manja bagiku
goyang pinggulmu
menggoda zahir dan batinku.
Merah bajumu
menambah perisa di dada
lalu kupandumu
ke arah matahari terbenam
hanya kau dan aku.
No comments:
Post a Comment