Dari tadi aku menunggu
perut penuh angin penunggu
tidak sampai hasrat bertemu
roti canaiku, oh roti canaiku...
Ku tinggalkan tempat menunggu
masuk dapur berhati hempedu
tengok pintu bertutup pintu
mana tahu kasihku di situ.
Dari dulu memang begitu
s'lalu sungguh tetap menantimu
harus kau ingat aku bukan patungmu
datang nanti aku cubit pahamu.
No comments:
Post a Comment