lantas aku ke luar menikmat tidurku
lagi bermimpi...
sedang jari kakiku menguis tanpa jemu
kelopak daun kembali padaku
angin menghentikan aku
mana kamu...
mana kamu sentak hatiku
mana kamu ketika aku perlukan kamu
kudaku entah ke mana
jagaku entah di mana
hanya ada aku
tabah berdirilah kukuh
wadah usah kertu
juga buntu.
No comments:
Post a Comment