Merangkul tubuhku lebih dekat,
dingin ini menguasai cintaku,
hendak terbang,
tapi tak mampu ku melawan..
ribut; dan taufan.
Sekali lagi terpadam,
aku lagi menyalakan,
selilin penerang impian,
terus menerus aku hidupkan.
Mungkinkah sia-sia semuanya..
segala siksa hanya sisa yang merapat,
kenangan..
tinggal kenangan.
Alamku bagai menahan,
dari terus diri terjunam,
diperlihatkan senang rama-rama,
sepertinya menanti sengsara..
cahaya saksi kemendungan,
tak tahu ia..
taufan akan datang.
Masihkah ada harapan?
No comments:
Post a Comment