Langkahku mendekati
sekumpulan anak yang duduk cangkung
seakan mereka telah terima hakikat
tempat berlindung
sejak lahir di teluk landung
tinggal dikenangi
lebih-lebih lagi titian rasa tempat pernah terjatuh
tilam empuk pembuai impian nan indah
bersama desiran ombak antara tiang kehidupan
mereka asyik
memilih baju dan celana
ada warna secerah langit tengah hari
juga warna secerah senja perih pernah disaksi
belum sempat kutanyakan khabar
potret salasilah keluarga dari era enam puluhan
separuh hilang dilingkari jelaga hitam
digenggam oleh tuan separuh umurku lebih
terlalu panjang pandangannya
pasti ada sesuatu hendak ditemui.
No comments:
Post a Comment