Di titik pertemuan dua dinding
hati dihiris persoalan
meraba cahaya
kehilangan genggaman
pada tabut perjanjian
dalam kelam
gema tangis kedengaran
meraung kepedihan
setelah banyak hukum
dipinggirkan
masa tersekat
semahunya menidakkan
membelakangi kenyataan
melindungi kesusahan
lebih-lebih lagi kematian.
No comments:
Post a Comment