Di saat bangunku dicemari mimpi,
mimpi yang ngeri,
dalamnya kau pergi,
pergi...
Kubawa diriku ke tepi gunung,
di sana aku mahu mengadu,
belum sempat aku membuka sayu,
geseran batu kecil berbunyi..
krek...
krek...
krek... tiap langkah berbunyi.
Sungguh.. damai yang datang.
Setelah seratus langkah,
berhenti di pautan tali jerami,
ku genggam bersandar,
tapak tanganku merasa ngilu,
jika ini kugosokkan sepanjang perjalanan,
pasti luka berdarah,
seperti pernah hatiku.
Tidak mampu ku ulang.
Nun jauh ku memandang..
betapa hebatnya ciptaan alam,
aman kurasakan,
serasa ia memberitahu,
untuk hatiku tabah seperti mereka.
Sedar diri...
Kutarik nafasku dengan penuh mendalam,
terhidu aku bau kenangan,
kuingat..
waktu kita melintas di sawah bendang,
memijak rumput liar yang melepaskan..
bau baur kerinduan.
Membara jiwaku..
ingin menyalahkan seseorang,
bisik hatiku, 'si dia baitu...'
dia membuat aku..
mencinta tapi kecewa... semula.