Purnama tika itu terang bukan
walaupun siang masih menyala
begitu setia indah warnanya
begitu jua cinta antara kita
lambang hati diberi
melayang hampir tak terhenti
wajah miliknya manis berseri
semahunya kuberi selangit puisi berinti kasih
niat menulis sejambak hati
kepada dia dirindui
jadinya saling menyayangi
mekar merah bunganya di taman milik dua nurani
dalam hujan dia berlutut depanku
apa dia melamarku
jarinya menyimpul cinta di kasutku
tanda dia mengasihiku.
No comments:
Post a Comment